Saturday, February 21, 2009

KESUKSESAN SEJATI

Saturday, February 21, 2009 0

Transkrip ini dibuat berdasarkan siaran bertajuk 'Successfully Succeded' di radio Heartline 100.6 FM yang mengudara tanggal 2 Agustus 2007, dengan STEVEN AGUSTINUS sebagai narasumber.

Host : Sesuai dengan tema kita sore ini, apa definisi kesuksesan menurut Bapak?

Narasumber : Memang, orang memiliki persepsi dan paradigma yang berbeda-beda tentang kesuksesan, tapi pada dasarnya kesuksesan berarti pencapaian-pencapaian atau prestasi, tujuan hidup, dan pengakuan dari masyarakat luas, yang tentu saja akan membawa perubahan atau peningkatan dalam status sosial. Jadi, jika kita ingin menngetahui apa sebenarnya definisi dari sebuah kesuksesan, saya bisa sebutkan bahwa
kesuksesan adalah suatu pengakuan yang diberikan oleh masyarakat luas atas pencapaian-pencapaian yang dilakukan seseorang pada saat status sosialnya mengalami peningkatan, dalam usahanya mewujudkan tujuan hidup yang ia miliki.


Host : Berarti, masyarakat luas akan menilai status sosial seseorang ketika mereka melihat orang tersebut berlimpah secara materi, mengenakan pakaian-pakaian bagus, mengendarai mobil berkelas dan tinggal di rumah mewah. Bagaimana pendapat Bapak tentang hal ini?

Narasumber : Apabila kita menilai sebuah kesuksesan hanya dari pengakuan atas status sosial yang dimiliki seseorang, maka kesuksesan itu hanya menjadi sebuah kesuksesan yang semu. Mengapa demikian? Karena pada kenyataannya, ada banyak orang yang ingin menjadi sukses atau ingin diakui oleh masyarakat luas sebagai orang yang sukses, tetapi pada akhirnya orang tersebut justru menghalalkan segala cara. Seperti misalnya kita dengar banyaknya kasus penyelewangan dana dan korupsi, yang disebabkan karena ada orang-orang tertentu yang berusaha untuk dapat diakui oleh masyarakat luas sebagai orang yang sukses. Tidak sedikit juga orang yang ingin berpenampilan mewah dan menarik, namun pada akhirnya mereka justru terlilit oleh banyak hutang. Kalaupun masyarakat luas pada akhirnya mengakui mereka sebagai orang yang ‘sukses’, namun karena semua itu diperoleh dari hasil korupsi, hutang sana sini dan tipu menipu, maka itu sebenarnya bukanlah kesuksesan namun lebih merupakan bencana bagi orang yang bersangkutan.

Host : Wah, padahal banyak sekali orang yang melakukan cara-cara seperti ini. Mereka berusaha untuk mengangkat status sosial mereka melalui penampilan.

Narasumber : Sebenarnya itu adalah kesalahan yang paling utama yang banyak dilakukan oleh kebanyakan orang, hanya supaya bisa kelihatan sebagai orang yang sukses. Karena jika kita berbicara tentang kesuksesan sejati, kita hanya perlu belajar untuk mengembangkan kapasitas hidup kita, mengenali apa yang menjadi tujuan hidup kita dan kemudian meleburkan diri di sana, sehingga kitapun akan memiliki kemampuan yang di atas rata-rata dan secara otomatis prestasi akan bermunculan. Dengan kita memiliki banyak prestasi, pengakuan dari masyarakat luas itu dengan sendirinya akan terbangun dan status sosial kitapun akan mengalami peningkatan oleh karena prestasi kita semakin meningkat.

Host : Bagaimana kita bisa menilai bahwa prestasi seseorang baik? Bukankah prestasi itu adalah sesuatu yang abstrak/tidak kasat mata?

Narasumber : Sebetulnya prestasi itu bukanlah sesuatu yang abstrak; prestasi adalah sesuatu yang kelihatan jelas. Contohnya, kita bisa menyatakan seseorang berprestasi atau tidak ketika ketika kita melihat orang tersebut bisa mencapai dengan mudah hal-hal tertentu yang mungkin harus diraih oleh orang lain dengan bersusah payah, karena orang tersebut memiliki kapasitas yang lebih bagus. Di sekolah pun, seorang murid baru bisa dikatakan berprestasi apabila ia memperoleh nilai-nilai yang bagus.

Host : Biasanya pengakuan masyarakat luas juga berhubungan dengan gaya hidup seseorang – ia akan mulai ‘dianggap’ oleh masyarakat setelah ia memasuki suatu level gaya hidup tertentu. Bagaimana menurut Bapak?

Narasumber : Jika kita mencoba untuk membangun opini masyarakat luas dengan cara meningkatkan gaya hidup kita, sebenarnya itu adalah sebuah tindakan kebodohan. Mengapa? Karena sebenarnya masyarakat luas akan secara otomatis memberikan pengakuan atas kesuksesan kita ketika kita bisa memunculkan prestasi-prestasi, dan dengan prestasi kita mulai muncul, status sosial kita juga mengalami perubahan secara alamiah – bukan sesuatu yang dipaksakan.

Host : Berbicara tentang prestasi, apakah prestasi bisa diraih secara instan?

Narasumber : Ya, karena berbicara tentang menghasilkan sebuah prestasi, itu berarti kita harus memiliki suatu kapasitas atau skill tertentu. Kesuksesan yang diraih dengan cara yang instan biasanya diraih dengan menghalalkan segala cara seperti yang tadi sudah kita bicarakan, sehingga akan mengakibatkan hal-hal negatif yang justru akan kita sesali di kemudian hari. Beberapa waktu yang lalu saya sempat memperhatikan ada salah satu acara talk-show di Amerika yang mencoba untuk mengamati salah satu pemulung. Produser acara ini dengan sengaja mempersiapkan sebuah koper berisi uang dalam jumlah yang cukup besar, yang diletakkan di salah satu bak sampah yang sering didatangi oleh pemulung tersebut, sehingga semuanya seakan-akan nampak seperti suatu kebetulan. Memang dalam semalam pemulung itu tiba-tiba menjadi orang yang sangat kaya (menurut dia) dan dia bisa melakukan apa saja dengan uang itu. Akan tetapi, setelah sekian bulan, pengamatan tersebut membuktikan bahwa pemulung tersebut justru memiliki kondisi yang lebih parah dari sebelum dia menemukan uang itu. Dari sini kita bisa mengambil sebuah kesimpulan bahwa kesuksesan tidak akan pernah bisa kita raih dengan cara yang instan, dan sebaiknya kita tidak pernah berusaha untuk meraih kesuksesan dengan cara yang instan, karena segala sesuatu yang instan selalu akan menciptakan efek samping. Dengan cepat kita bisa menjadi kaya raya dan disebut sebagai orang ‘sukses’, tapi dengan cepat juga kita bisa mengalami kehancuran dan kondisi hidup yang lebih buruk dari sebelumnya.

Host : Apakah faktor usia, pendidikan, atau latar belakang keluarga turut menentukan dalam kesuksesan seseorang?
Narasumber : Ya, semua itu besar sekali pengaruhnya. Misalkan pendidikan; jika kita memiliki pendidikan yang memadai, secara otomatis kita juga memiliki kesempatan-kesempatan untuk bisa lebih sukses dari orang-orang yang tidak berpendidikan, meskipun pendidikan bukanlah satu-satunya faktor yang paling menentukan untuk seseorang dapat mencapai kesuksesan. Pada kenyataannya, ada cukup banyak orang yang punya pendidikan tinggi tapi justru menjadi pengangguran, atau malah bekerja untuk seseorang yang tidak memiliki pendidikan tapi memiliki kemampuan/skill/tekad, dan faktor-faktor lain untuk ia dapat meraih kesuksesan.

Host : Faktor-faktor lain itu apa saja, pak?
Narasumber : Berbicara tentang apa saja yang menjadi faktor penentu kesuksesan seseorang, mungkin ada beberapa faktor yang bisa saya sebutkan seperti skill atau kapasitas dan kemampuan seseorang. Ini memegang peranan yang sangat penting, karena tanpa adanya kapasitas, skill dan kemampuan, seseorang tidak akan pernah bisa mencapai kesuksesan. Dengan kita memiliki skill dan kemampuan, kita akan bisa dengan mudah meraih prestasi-prestasi tertentu dalam kehidupan kita. Lalu selain faktor skill, ada juga faktor kesempatan. Jika kita hanya memiliki skill tapi tidak ada kesempatan, skill kita juga akan mubazir – kita tidak akan bisa menikmati keberhasilan. Selain faktor kesempatan, dibutuhkan juga fighting spirit atau kerja keras/tekad/kemauan yang tinggi. Faktor berikutnya adalah ketulusan orang yang bersangkutan atau mungkin bisa disebut sebagai nilai-nilai hidup yang ilahi yang dimiliki orang tersebut. Ada banyak orang yang mungkin kurang beruntung untuk bisa mengenyam pendidikan – ia hanya bisa sekolah sampai ke tingkat SMP atau SMU. Tapi karena ia memiliki ketulusan dalam hidupnya, maka ketulusannya itu seakan-akan menuntun dia untuk bertemu dengan orang-orang kunci yang ikut menentukan dia dapat meraih keberhasilannya. Faktor yang terakhir adalah God-factor – ini sesuatu yang tidak boleh kita lupakan; campur tangan Tuhan adalah salah satu faktor yang sangat menentukan.

Host : Bicara tentang ketulusan tadi, pak, dalam dunia kerja, orang-orang yang tulus justru seringkali dimanfaatkan oleh teman-temannya.
Narasumber : Saya memiliki banyak teman yang bisa saya katakan sebagai orang yang tulus dan memang mereka memiliki sebuah kesaksian hidup bahwa di awal perjalanan mereka untuk meniti karier atau menghasilkan sebuah prestasi, mereka justru seringkali dimanfaatkan atau dimanipulasi oleh orang-orang lain. Tapi kembali kepada faktor campur tangan Tuhan yang tadi saya sebutkan, tidak bisa tidak, ini memiliki peranan yang sangat besar. Saya menyadari dan saya mengamati ada cukup banyak orang yang selama sekian waktu lamanya terus menerus ‘ditindas’ atau dimanfaatkan. Akan tetapi mereka terus konsisten dengan ketulusan dan kejujuran mereka dan nilai-nilai hidup ilahi yang mereka miliki, sehingga sebagai akiabtnya, Tuhan pun tidak tinggal diam – Tuhan mulai mempromosikan mereka pada waktu yang Dia tetapkan sendiri. Mungkin orang menyebutnya dengan istilah ‘keberuntungan’ atau kebetulan saja, tapi saya mengamati bahwa rata-rata orang-orang yang tulus itu mengalami pengalaman yang sama, sehingga akhirnya saya bisa menyimpulkan bahwa itu bukan sekedar faktor keberuntungan tapi itu adalah campur tangan Tuhan. Karena itu saya juga ingin menghimbau Heart listeners yang mungkin sampai hari ini masih terus bergumul dan berjuang untuk bisa mempertahkan ketulusan, kejujuran, dan nilai-nilai hidup yang luhur yang Anda sudah miliki: jangan pernah mengorbankan itu semua. Karena saya percaya bahwa orang-orang yang jahat yang selama ini memanfaatkan orang lain demi kepentingan pribadi dan dengan menghalalkan segala cara, tidak akan pernah kekal. Kita pasti sudah pernah melihat kenyataannya: ada banyak orang yang kelihatannya sukses tapi hidupnya justru hancur-hancuran – malam tidak bisa tidur, keluarganya tidak harmonis, ia selalu sakit-sakitan.

Host : Baik, sekarang kita akan membahas beberapa sms yang sudah masuk. Ada beberapa pertanyaan di sini, pertanyaan yang pertama berbunyi seperti ini: bagaimana cara yang terbaik untuk mencapai kesuksesan sejati? Tolong berikan langkah praktisnya.
Narasumber : Memang seringkali seseorang mengalami kesulitan untuk bisa mengetahui cara yang terbaik untuk mengalami kesuksesan, karena ada banyak sekali contoh buruk dari orang-orang yang mengaku sukses, tetapi sebetulnya mereka belum mencapai kesuksesan yang sejati, karena setiap kali kita berbicara tentang kesuksesan sejati, kita selalu berbicara tentang adanya prestasi yang sudah dimunculkan, adanya pengenalan tujuan hidup, sehingga prestasi yang kita raih itu tidak kita nikmati sendiri tapi justru bisa dinikmati oleh banyak orang yang lain. Kalau kita bicara tentang cara yang terbaik untuk meraih kesuksesan, hal pertama yang bisa saya sebutkan adalah cobalah untuk mengenali minat yang Anda miliki terlebih dahulu, karena kesuksesan itu memiliki berbagai macam fase. Ada orang yang bisa sukses di dunia pendidikan tetapi mengalami kegagalan total dalam dunia bisnis. Mengapa? Karena orang tersebut tidak memiliki minat untuk berdagang, sehingga secara otomatis dia tidak akan sukses di bidang itu. Sebaliknya, ada orang-orang tertentu yang mungkin sangat menyukai bisnis, sehingga ketika ia dipaksakan untuk sekolah, ia justru merasa terkekang. Karena itu, kita perlu belajar mengenali minat kita terlebih dahulu, karena dengan kita mengenali minat kita, kita akan bisa langsung mengenali adanya orang-orang yang sudah meraih keberhasilan dan memunculkan prestasi yang unggul di dalam minat yang sama seperti yang kita ingin masuki. Contohnya, jika kita berminat untuk mempelajari basket, maka Michael Jordan akan menjadi nama yang akan langsung kita ingat. Dengan kita bisa mengenali orang-orang yang sudah sukses di bidang yang kita ingin masuki, kita bisa mulai memperhatikan bagaiman orang tersebut mengembangkan kapasitasnya sampai ia bisa mencapai kesuksesan yang sedemikian rupa. Dengan kita mengikuti proses-proses latihan yang sama, saya yakin kitapun akan bisa memunculkan prestasi yang sama seperti orang yang kita kagumi tersebut. Karenanya, saya ingin memberikan penegasan lebih lanjut, untuk kita bisa meraih kesuksesan, yang pertama adalah: kenali minat kita terlebih dahulu, lalu yang kedua: belajarlah dari orang-orang yang sudah sukses di bidang tersebut, dan yang ketiga: jika kita ingin bisa melampaui kesuksesan dari orang yang kita kagumi itu, kita perlu belajar untuk menginovasi apa yang dia sudah lakukan, sehingga kitapun akan bisa meraih hasil yang lebih maksimal.

Host : Oya, tadi Bapak juga sempat menyebutkan tentang fighting spirit, Pak – tekad atau semangat yang kuat. Mungkin Heart listeners ada yang bertanya-tanya, bagaimana cara membangun fighting spirit ini, Pak.
Narasumber : Apabila kita ingin memiliki tekad yang bulat, kita bisa mendapatkannya melalui dua cara yang sederhana: yang pertama, kita perlu mendisiplin diri kita secara konsisten, yang kedua, kita berusaha meneladani sikap hati orang-orang yang sudah suskes. Kalau kita mengamati orang-orang yang telah berhasil memunculkan prestasi-prestasi yang gemilang dan meraih kesuksesan sejati, saya mendapati bahwa pada umumnya mereka adalah orang-orang yang mau untuk belajar, mau berubah, dan siap untuk dikoreksi. Selain itu, mereka juga adalah orang-orang yang sangat disiplin dan sangat menghargai waktu. Saya seringkali mengamati bahwa orang yang tidak memiliki tekad yang besar biasanya memiliki sifat pemalas. Jika kita mau merombak sifat malas kita dan kita mau berubah dan mendisiplin diri, cepat atau lambat fighting spirit itu pasti akan muncul dalam diri kita. Karenanya, jangan pernah menyerah!

Host : Kita akan menjawab sms berikutnya, Pak. Pertanyaannya adalah: ada orang-orang yang meraih prestasi dan kekayaan oleh karena warisan dari keluarga (tanpa usaha keras). Apakah mereka juga bisa dikategorikan sebagai orang yang sukses meskipun tanpa kerja keras?
Narasumber : Mungkin saya bisa katakan bahwa menerima warisan itu bukan sebuah prestasi; menerima warisan adalah sebuah anugerah karena kita mungkin dilahirkan dalam sebuah keluarga yang cukup berada. Bagaimana kita bisa mengaitkan orang-orang yang menerima warisan ini dengan kesuksesan? Apakah orang yang menerima warisan juga bisa dikategorikan orang sukses? Apabila kita betul-betul ingin mendapatkan pengakuan dari masyarakat luas, berarti warisan yang kita terima harus kita multiplikasikan, baru kita bisa disebut sebagai orang yang berprestasi dan masyarakat luaspun akan memberikan pengakuan mereka.

Host : Baik, kita pindah ke pertanyaan berikutnya: kesuksesan sejati teruji dengan apa?
Narasumber : Kesuksesan seseorang selalu diuji dengan waktu dan diuji dengan berbagai peristiwa yang ia alami dalam hidupnya. Memang seringkali agak sulit untuk membedakan mana orang-orang yang betul-betul sukses dan mana orang-orang yang sukses dengan mempergunakan cara-cara yang justru akan menjadi bumerang di kemudian hari. Kembali saya ingin menggarisbawahi peranan ‘God-factor’ dalam hal ini, karena saya tetap percaya bahwa orang-orang yang tulus dan yang memiliki nilai-nilai hidup yang luhur akan selalu mendapatkan kesuksesan yang permanen dan tidak akan bisa dengan mudah digoncang. Dan saya mendapati bahwa bagi orang-orang yang memang memiliki kapasitas, ujian dan goncangan sebesar apapun yang mereka alami justru hanya akan menambah deretan kesuksesan dalam hidupnya. Itu sebabnya, untuk kita bisa disebut sebagai orang yang sukses, kita tidak perlu memfokuskan diri kepada pengakuan masyarakat atau mencoba memaksakan agar status sosial kita berubah. Jika kita ingin meraih kesuksesan sejati, kita hanya perlu belajar mengenali dulu tujuan hidup kita dan kemudian meleburkan diri dalam tujuan hidup itu, untuk dapat memunculkan prestasi-prestasi yang pada akhirnya akan dapat dinikmati bukan hanya oleh diri kita sendiri tetapi oleh masyarakat luas.

Host : Berarti ‘God-factor’ yang tadi Bapak sebutkan sungguh-sungguh memegang peranan yang sangat penting ya, Pak?
Narasumber : ‘God-factor’ memang memegang peranan yang sangat penting, tapi peranan Tuhan juga membutuhkan respon dari manusia. Apabila kita sendiri tidak memiliki skill dan kemampuan, maka walaupun Tuhan ikut campur tangan, saya percaya kesuksesan itu hanya sesaat. Itu sebabnya, campur tangan Tuhan juga harus diresponi dengan kemauan kita untuk terus mengembangkan kapasitas dan mengembangkan prestasi-prestasi dalam hidup ini.

Host : Kalau begitu, apa hubungan antara ‘God-factor’ ini dengan kesempatan, Pak?
Narasumber : Apabila kita mendapati ada cukup banyak kesempatan yang terbuka di depan mata kita, saya mungkin bisa menyebut itu sebagai sebuah keberuntungan, karena ada banyak orang yang mencoba untuk mencari kesempatan, tetapi mereka tidak menemukan kesempatan itu. Karena adanya campur tangan Tuhan, kita bisa melihat ada cukup banyak kesempatan yang muncul dalam hidup kita. Apabila kita ingin untuk bisa mengenali kesempatan yang manakah yang harus kita ambil dari sekian banyaknya kesempatan agar kita bisa mencapai kesuksesan yang sejati, maka ada sebuah tips sederhana yang bisa saya bagikan, yang pertama: kembali lagi, kenali dulu minat Anda. Dengan Anda bisa mengenali minat yang Anda miliki, maka untuk mengembangkan kapasitas Anda dalam minat tersebut, Anda tidak perlu mengeluarkan energi ganda karena Anda akan bisa menikmati masa-masa pengembangan kapasitas itu.

Host : Wah, menarik sekali topik kita hari ini dan sangat membuka wawasan masyarakat luas, Pak. Sayang sekali waktu kita sangat terbatas, mungkin Bapak bisa memberikan kesimpulan dari apa yang sudah kita perbincangkan hari ini?
Narasumber : Heart listeners, jangan pernah tergoda untuk mencapai kesuksesan dengan menghalalkan segala cara dan jangan tergoda untuk mencapai kesuksesan dengan instan, kaerna kesuksesan sejati tidak akan pernah bisa diraih secara instan. Teruslah belajar mengembangkan kemampuan, kapasitas, dan skill yang Anda miliki, sehingga Andapun akan mulai memunculkan prestasi-prestasi yang mengagumkan dan perubahan status sosial akan mulai terjadi, dan pada akhirnya pengakuan dari masyarakat luas bahwa Anda adalah orang yang sukses akan Anda dapatkan.

Host : Sebagai penutup, kita akan mendengar pesan inspirasional hari ini sebagai berikut:
Narasumber : Nilai-nilai dan filosofi hidup yang kita miliki memberikan pengaruh yang sangat besar dalam kita melihat kesuksesan. Ketika Anda memiliki nilai-nilai dan filosofi hidup yang luhur, Anda pasti tidak akan memandang kesuksesan hanya berdasarkan perubahan status sosial belaka atau dari pengakuan masyarakat yang selama ini mungkin diidam-idamkan oleh orang banyak. Ketika Anda memiliki nilai-nilai dan filosofi hidup yang luhur, Anda akan memandang kesuksesan sebagai memunculkan prestasi dan memastikan prestasi yang Anda raih tersebut bisa dinikmati oleh orang banyak. Jadi, pastikan Anda memiliki nilai-nilai dan filosofi hidup yang ilahi.

Sunday, February 1, 2009

Berdoa menurut hukum sisi rohani yang tepat ?

Sunday, February 1, 2009 0
Ada pertanyaan dari postingan sy yang pertama, Hakim yang adil dan Hukum yang berlaku bagi umat Nya sy jawab di sini yah

maksudnya gini loh
jadi ketika kita sudah menerima Kristus, kita berpindah dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib kan.. Nah ketika itu juga, kita di angkat menjadi warga Negara kerajaan Surga.
Jadi, saat itu juga, hukum hukum yang berlaku di Kerajaan Surga menjadi berlaku atas hidup kita.
Sebagai perbandingan seperti ini :
Kalau kita tinggal di Indonesia, waktu kita naik mobil, km bisa saja berhenti melewati zebra cross. karena hukum yang berlaku di indo tidak ketat. Jadi kamu tidak di tilang, di beberapa tempat.
Tetapi, waktu km pindah ke SIngapore, atau menjadi warga negara Singapore waktu km setir mobil , dan berhenti setelah melewati zebra cross, maka surat tilang pasti akan segera ditagihkan dikirim ke rumah km.
Yang kita tahu,bahwa kualitas hidup di singapore lebih baik daripada di Jakarta. Nah berarti, sewajarnya, kita hidup lebih nikmat di singapore. Tetapi, kalau kita masih menggunakan cara kebiasaan lama kita di indonesia, maka , kita akan keluar duit banyak, karena kena tilang terus. dan uang kita akan sia sia. Jadi ga enak tinggal di singapore karena kita ga ikutin peraturan yang berlaku di negri kita yang baru. Karena kita gak mengubah cara hidup kita yang lama, yang sia sia dan tidak benar itu.

Nah begitu juga dengan kita, ketika berpindah menjadi Warga nrgara kerajaan surga, kita gak bisa lagi menggunakan cara2 lama kita.
Karena hukum yang baru telah berlaku atas hidup kita.
jadi, maksudnya berdoa dengan posisi hukum yang benar itu ==> kita kerjain kewajiban kita sebagai warga negara kerajaan surga, baru setelah itu, pasti hak kita akan kt dapat, dan hakim pun dapat membela kita. Sama seprti ketika kita di tilang, jika kita tidak bersalah, maka hakim akan membela kita.
kalau kita orang benar di hadapan Hakim yang Adil/ Tuhan, maka, IA akan menjadi Pembela kita. dan Ia memberikan hak kita sebagai anak anak Allah.



panjang yah :) gapapa yah

Hakim yang adil dan Hukum yang berlaku bagi umat Nya

LUKAS 18 : 1-8
18:5 namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku."

Definisi Hakim. Hakim adalah seorang pribadi yang selalu bertindak berdasarkan hukum.

Jika orang percaya berdoa dari posisi hukum rohani yang tepat, maka doa mereka pasti terjawab.Tuhan adalah Hakim yang adil. Ketika kita berdoa meminta sesuatu yang adalah bagian kita, maka IA yang adil akan menjawab doa kita sesuai bagian kita atau hak kita itu. (Kita adalah umat pilihanNya. Setiap orang yang telah ditebus oleh Kristus, memiliki privilege /hak istimewa dari Tuhan. Dan untuk memperoleh hak tersebut, kita harus benar benar bertindak dan bersikap seperti umat pilihanNya.)

YESAYA 59: 1-2
YESAYA 59:2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.
1 YOHANES 3:4. Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah.

KUALITAS DOA KITA DITENTUKAN OLEH KUALITAS HIDUP KITA, APAKAH SUDAH BERADA PADA POSISI HUKUM ROHANI YANG BENAR.
KEJAHATAN(HAWA NAFSU) ADALAH KEINGINAN YANG BERBEDA DENGAN KEINGINAN HATI TUHAN.

YAKOBUS 4: 1-4
YAKOBUS 4 : 4 ....Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

IMAN MEMILIKI DASAR, YAITU FIRMAN TUHAN.Ketika kita menjadi Umat pilihanNya, hukum yang berlaku dalam hidup kita adalah hukum kerajaan Sorga. Firman Tuhan sebagai landasan.

HUKUM KEUANGAN DALAM FIRMAN TUHAN:
IBRANI 13 : 5
13:5 Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

Jika kita hidup dengan cara yang benar. Sesuai dengan prinsip2 Kerajaan Surga mengenai Keuangan yang benar, maka semua hak kita pasti akan diberikan oleh Nya.

KITA TIDAK DAPAT MEMBENARKAN DIRI KITA SENDIRI, HANYA HAKIM YANG DAPAT MEMBERIKAN PEMBENARAN. Biarlah Tuhan menjadi Hakim atas hidup kita karena DIa adalah Hakim yang adil. Yang mengajarkan dan mendidik kita untuk keselamatan kita.

LUKAS 18 : 9-14
 
◄Design by Pocket, BlogBulk Blogger Templates. Distributed by Deluxe Templates